Mencari Ginseng

Ginsengku sukar dipanaskan
Kehangatan belum kudapatkan
Musim hujan terus berguyur
Membasahi isi kesendirian semesta

Ginsengku sulit kuraih
Terlalu jauh kudapatkan
Apakah aku tak pantas memilikimu?
Apakah kita ditakdirkan tidak bersama?

Ragaku selalu menanti
Penantian yang tak ada akhirnya
Akhir yang tak berujung
Tak ada titik temu

Dapatkah kau merasakan kedinginanku?
Dapatkah kau menghangatkannya?
Aku tak berharap banyak dengan ginsengku
Aku dapat mencari kayu bakar yang seribu lebih hangat

Jiwa ini selalu memanggilmu
Semakin ku jauh mencari
Semakin sakit belati yang tertancap
Tataplah aku wahai ginsengku

Hujan Musim Semi

Angin berhembus malam ini
Aku menutup mataku diam-diam
Aku membayangkan dirimu
Aku melukismu dalam imajinasiku
Kau tersimpan sendiri dan rahasia
Sepertinya kau berada di sampingku

Kau membuatku merasakan kehangatan ketika angin dingin berhembus
Waktu terus berlalu,
Meskipun aku tak dapat mendekat padamu,
Cintaku akan tumbuh hanya dengan mengingatmu
Bahkan dalam mimpi,
Hatiku telah berada di depanmu

Cinta datang mendekat seperti hujan di musim semi
Membasahi, membuatku basah kuyup
Bahkan diam-diam cinta membangunkanku
Melelehkan hatiku yang membeku

Seperti diriku yang tak bisa mengatakan apapun
Sangat merindukanmu
Aku memanggil dan terus memanggilmu
Berapa kalipun aku memanggilmu dalam sehari,
Mengapa aku tidak mendengar jawabanmu ?
Kepercayaan yang membuatku seperti orang bodoh semakin besar
Ini kenangan yang menjadi kelam

Hati yang berdebar, perasaan yang tersembunyi, perasaan yang samar
Sepertinya aku tak dapat mengerti cinta hingga saat ini
Cinta membuatku bisa terlahir kembali seperti semula

Hujan turun hari ini
Mirip dengan dirimu, hujan turun lagi
Sepertinya aku terlalu ingin melihatmu
Aku sangat berterima kasih padamu yang bisa membuatku merasakan dan mengerti akan cinta

Aku membayangkanmu
Hari di saat hujan musim semi turun
Hari yang selalu dipenuhi oleh mu
Cintaku melawan waktu
Menjadi hujan musim semi seperti sebuah takdir

Diary Satu

Kasih yang kuperjuangkan terlalu menyakitkan 
 Tidak seharusnya aku berjalan terlalu jauh 
 Rasa malu, bodoh dan sedih hanya itu yang kudapatkan 
 Adakah rasa bahagia yang akan kau berikan? 
 
 Kasih ini terlalu rumit
 Kau dan aku berada di dunia yang berbeda 
 jauh kuberjalan, aku tidak bisa memasuki dunia mu 
 Kasih yang berbeda keyakinan lebih menyakitkan dari kasih yang tak direstui 
 Pada akhirnya, walau belati telah tertancap di dada, 
 perbedaan keyakinan akan menghentikan langkahku 
 Hukum alam telah berlaku saat ini ♥